Paradigm Shift

Sederhana dalam sikap, kaya dalam karya

Category: Uncategorized

Jangan pernah lupa untuk pulang

Ketika kamu mati kamu bisa istirahat. Tapi selama kamu hidup, hiduplah dengan merdeka dan bermanfaat.

Dihadapkan pada minggu-minggu terakhir, perasaan kami dibuat campur aduk. Senang, lelah, ragu dan harap semua tiba-tiba berkumpul jadi satu. Tulisan ini kemudian muncul dan menampar, tulisan yang membuat kami kembali menengok ke belakang seraya berdoa. Kami yakin perasaan ini jelas bukan kegelisahan, ini adalah cara Tuhan membisikan bahwa kami masih bahagia dalam memperjuangkan apa yang kami yakini sampai hari ini.

Bukan, tulisan ini bukan berisi mengenai tepuk tangan, apalagi semacam tetek bengek laporan tentang apa yang sudah dilakukan selama hampir satu tahun ini. Tulisan ini berisikan harap dan pengingat bahwa pada akhirnya apa yang membuat hidup ini layak untuk dijalani adalah kepada siapa kita berbagi kebahagiaan.

Dan Telekomunikasi adalah tempat berbagi kebahagiaan tersebut. Sebuah ruang yang nyaman untuk menyemai tawa sekaligus tempat pengingat bahwa masih banyak ketidakadilan diluar sana. Ruang untuk menemukan diri karena hidup di kampus bukan sekadar hidup, hidup di kampus artinya mewarnai dengan segenap ketulusan bersama dalam mengamalkan ilmu. Dan juga menjadi ruang belajar bahwasanya menjadi manusia bukan hanya sekadar tentang dewasa dalam mengambil keputusan, bagi kami menjadi manusia adalah tentang peduli dan menghargai.

Kami percaya bahwa niat baik itu tidak pernah salah dan harus terus diperjuangkan. Setidaknya itulah apa kami yakini sampai hari ini. Tentang bagaimana benar-benar menghargai, bagaimana berjuang untuk keluarga yang dicintai dan bagaimana membela diri dari kesewenang-wenangan dan ketidakpedulian. Layaknya sebuah film, masing-masing skenario selalu membawa keseruan tersendiri. Dan jika boleh berharap, tanpa menutup banyak kekurangan kami sebagai sebuah keluarga dan rekan kerja, semoga skenario yang sedikit kami lakukan di tahun ini setidaknya mendapatkan makna.

Dihadapkan pada minggu-minggu terakhir ini, perasaan kami kembali dibuat campur aduk. Kami yakin, sangat yakin, bahwa apa yang sudah dimulai dengan baik harus diakhiri dengan baik. Dan terakhir, kepada siapapun teman-teman yang ingin meneruskan hal baik ini ataupun masih memiliki keraguan, kuncinya satu: jangan pernah lupa untuk pulang. Telekomunikasi hebat karena orang-orang terbaiknya masih mau kembali, peduli dan mewarnai kehidupan didalamnya. Jangan lupa dan jangan menutup mata bahwa masih banyak masalah disini, dirumah kita.

Dimanapun kalian dan sedang melakukan apa, kembalilah kerumah sejenak. Selamat memaknai arti keluarga.

Pertama, Terbaik, Salam Telekomunikasi

Regards,

Muhammad Taufiq Al Kautsar

Kepala Departemen Kaderisasi Lanjut HMTT 2015/2016

Bersyukurlah, hati dikaruniai sifat lupa.

Bersyukurlah, hati dikaruniai sifat lupa dan kemampuan berbolak balik dengan cepat

Saat siang hari, hati akan berjumpa dengan kerasmya kehidupan. Hatimu boleh hancur sehancur-hancurnya. Biru lebam, berdarah, robek, bahkan sampai kamu tidak mengenali nya lagi. Karena memang pada hakikatnya, hati seorang manusia punya tanggung jawab yang luar biasa hebatnya.

Diharuskan berbuat baik, di saat berjuta-juta tahun silam, iblis telah bersumpah untuk selalu menyesatkan manusia. Diharuskan menyeru di jalan kebaikan, disaat jalan keburukan begitu indah, nikmat dan menyenangkan. Diharuskan untuk mengejar tujuan akhirat, disaat pesona dunia begitu menyilaukan, sedangkan akhirat ? tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Bahkan, jika boleh kejam mengatakan, hati manusia punya beban yang gunung pun tidak sanggup memikulnya.

Kalau sekiranya kami turunkan Al Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutan kepada Allah. Dan perumpamaan perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. (QS. Al-Hasyr : 21).

Yang tidak kuat bisa saja berakhir dengan gila, atau memilih narkotika, hingga mati dengan sia sia. Karenanya, bersyukurlah hati dikaruniai sifat lupa dan kemampuan berbolak balik dengan cepat. Hatimu yang biru lebam karena kerasnya kehidupan pada siang hari, bisa dengan cepat pulih seperti sedia kala. Selesaikan lah urusan hatimu sekitar pukul tiga hingga empat pagi. Serahkan semua luka-luka kehidupan itu kepada Sang Maha Penyembuh.

Saat siang hari, kamu boleh berlagak kuat bak nahkoda yang menerjang badai, tapi di malam hari, kau boleh menjadi selemah-lemah nya, sekecil-kecil nya, dan setidakberarti nya seorang manusia. Silahkan mengadu, mengeluh, menangis, meraung, mengiba dan memohon. Lalu, biarkan dia memelukmu dan menyembuhkan semua luka hatimu. Sehingga, saat matahari pagi menampakkan sinarnya kembali, kamu selalu menjadi manusia dengan hati yang baru. Penuh pancaran semangat dan kebahagiaan.

Selamat menjadi lemah untuk kuat ! Selamat datang hari hari baru !